IPA BAB 3 : ALAT PEMURNIAN AIR [ TEHNOLOGI YANG TERINSPIRASI DARI TUMBUHAN ]
Alat Pemurnian Air yang Terinspirasi dari Tumbuhan
TEKNOLOGI YANG TERINSPIRASI DARI TUMBUHAN
Alat Penjernih air:
Cara kerja eceng gondok dalam memurnikan udara
Eceng Gondok ( flickr.com )
Tanaman eceng gondok merupakan tanaman gulma yang melibatkan tanaman lainya. Kini, tanaman ini bisa dijadikan penjernih udara.
Eceng gondok atau Eichhornia crassipes pertama kali ditemukan tidak sengaja oleh seorang ilmuan bernama Carl Friedrich Philipp von Martius. Dia adalah seorang ahli botani berkebangsaan Jerman, di mana pada tahun 1824 kompilasi sedang melakukan ekspedisi di Sungai Amazon Brasil.
Eceng gondok ditemukan tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang lambat, danau, tempat penampungan udara dan sungai.Tumbuhan ini hanya memiliki tinggi sekitar 0,4-0,8 meter dan tidak memiliki batang, dianggap berakar di dalam tanah.
Bentuk daunnya tunggal dan berbentuk lonjong, sementara ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal dan tangkai menggembung, permukaan daunya licin dan berwarna hijau. Mengenai bunga majemuk, bentuk bulir kelopaknya berbentuk tabung. Biji eceng gondok berbentuk bulat dan berwarna hitam.Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau serta akarnya merupakan akar serabut. Kecepatan menyesuaikan diri membuat tanaman ini tumbuh dengan cepat.
Disamping itu eceng gondok memiliki masa depan yang besar, tumbuh mengapung di atas permukaan air sehingga mudah dipanen dibandingkan tanaman udara lainya.
Namun, tak pelak eceng gondok sering membuat para nelayan dan menggunakan transportasi udara.Meskipun tumbuhan ini masih mati dapat menimbulkan masalah, karena ia akan turun ke bagian dasar sehingga meningkatkan proses pendangkalan.
Nah, dengan berbagai macam hal yang bisa disebabkan oleh eceng gondok.Dengan bahasa, setiap keterlibatan punya Manfaat, hukum ini juga berlaku pada tumbuhan ini yang tidak membuat nggondok (kesal-red). Pasalnya, Retno Nuraini, Gagas Pradani, Nur Ilmawati, dan Melissa Hamas mengandalkan fungsi tanaman eceng gondok dan karbon aktif untuk daur ulang air limbah rumah tangga. “Air jernih tanpa bau itu bisa dipakai mandi atau bahan air minum,” kata Gagas.
Mengelola dimulai dengan mengumpulkan air limbah rumah tangga ke bak penampungan. Dengan asumsi sebuah rumah dihuni lima orang, kata Melissa, air limbah yang dihasilkan sekitar 700 liter per hari.
Air itu kemudian dialirkan ke kolam yang memulai eceng gondok. Fungsi eceng gondok berdasarkan literatur, kata Gagas, menggabungkan komposisi-organik, terutama amonia dan fosfat. “Eceng gondok racun fitoremediasi atau tumbuhan yang menyerap polutan.”
Air limbah itu didiamkan di kolam eceng gondok selama 24 jam. Setiap batang eceng sanggup membersihkan air limbah domestik, selain tinja, itu sebanyak 4 liter.
Setelah sehari penuh, tutup saluran udara di ujung kolam dibuka untuk mengalirkan udara ke bak di bawah tanah.
Di dalam bak mereka menyusun saringan dilapisi dengan karbon aktif. Bahan arang yang biasa dipakai untuk buang air limbah itu dibuang. Air jernih tanpa bau kemudian akan naik sendiri ke atas atau perlu disedot pompa udara agar bisa naik sampai bak penampungan di atap rumah lantai dua.
Selain itu, akar tanaman ini juga dapat menghasilkan zat alopatopati yang mengandung zat antibiotoka dan juga mampu membunuh bakteri coli.
Eceng gondok juga mampu meningkatkan kekurangan 120 mg perliter silika selama 48 jam sehingga cahaya matahari dapat menembus dan dapat meningkatkan produktivitas melalui proses fotosintesis untuk tanaman air lainnya.
Selain dapat menyerap logam berat, eceng gondok ditambahkan juga mampu menyerap residu pestisida, contohnya residu 2.4-D dan paraquat. Akar dari tumbuhan eceng gondok (Eichhornia crassipes) memiliki sifat biologis sebagai sumber udara yang tercemar oleh berbagai bahan kimia buatan industri.
Eceng gondok sangat peka terhadap keadaan yang tidak haranya dalam udara kurang mencukupi, tetapi responnya terhadap kadar tidak tinggi yang juga besar. Proses regenerasi yang cepat dan toleransinya terhadap lingkungan yang cukup besar, menyebabkan eceng gondok dapat digunakan sebagai pengendali pencemaran lingkungan.
Setelah sehari penuh, tutup saluran udara di ujung kolam dibuka untuk mengalirkan udara ke bak di bawah tanah.
ALAT PEMURNIAN AIR YANG TERINSPIRASI DARI ECENG GONDOK
sumber : http://cholifpelajar.blogspot.com/2018/08/alat-pemurnian-air-yang-terinspirasi.html?m=1
:)
BalasHapus